TULUNGAGUNG, MBS 1 Tulungagung – Polsek Bandung Tulungagung mempunyai program Police Go To School yang bertujuan melakukan pembinaan kepada generasi muda terkait kerawanan gangguan kamtibmas atau untuk membantu permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan pelajar. Kapolsek Bandung Tulungagung berkesempatan menjadi pembina upacara di pondok pesantren MBS 1 Tulungagung, Senin (19/02/2024). Dalam amanatnya kapolsek Bandung Inspektur Satu (Iptu) Anwari, S.H. menghimbau kepada seluruh santri untuk menjauhi perilaku tercela seperti tawuran. Dalam amanat tersebut bapak kapolsek menitik beratkan di pembinaan karakter dan pembinaan prestasi. Beliau siap memfasilitasi para siswa berprestasi supaya bakat-bakat para siswa tersalurkan.
Amanat uapacara yang disampaikan bapak kapolsek ada tiga poin yang menjadi catatan penting, yaitu berkaitan tentang tawuran, narkoba dan tertib lalu lintas. Beliau mengingatkan kepada para santri bahwa orang kalau sudah lempar-lemparan, pukul-pukulan, saling bunuh, saling pukul tidak mencerminkan peradaban seorang manusia. Berangkat dari masalah tawuran yang terjadi di wilayah kecamatan Bandung beliau tergerak untuk terjun ke sekolah-sekolahan. Karena pelaku tawuran yang terjadi di kecamatan Bandung banyak melibatkan anak-anak yang masih sekolah. Beliau menegaskan bahwa tidak ada ampun bagi anak-anak atau siapapun yang melakukan kejahatan penganiayaan terkait pergurauan silat tidak bisa diselesaikan secara damai dalam arti perkara dibawa ke meja pengadilan. Selain masalah tawuran beliau juga mengingatkan kepada santri berkaitan dengan masalah narkoba. Menurut beliau masalah perkelaian dan narkoba sangat mempengaruhi masa depan anak dan masa depan sebuah bangsa. Selain masalah tawuran dan narkoba beliau juga mengingatkan kepada seluruh santri untuk tertib berlalu lintas. Mengingat angka kecelakaan lalu lintas di Tulungagung terutama anak sekolah tertinggi se-Jawa Timur. Beliau menghimbau kepada seluruh santri untuk menggunakan helm saat berkendara, menggunakan spion lengkap dan supaya tidak menggunakan knalpot brong.
Di akhir amanatnya beliau berpesan kepada santri “Jadilah seperti emas jangan seperti batu. Artinya begini tatkala kemampuan dan kepribadian anak-anakku diletakkan dimanapun ibaratkan mohon maaf emas dibuang di comberan pasti diambil, berbeda dengan batu kalau dicomberan belum pasti diambil. Jadi kalau anak-anakku pandai di bidang apapun dimanapun kalian berada pasti diambi” tutur Iptu Anwari. Setelah upacara berlangsung ada doorprize dari Kanit Binmas Aiptu Miftahul bagi santri yang bisa menjawab pertanyaan. Para santri sangat antusias dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Aiptu Miftahul.
Komentar Terbaru